Review Oppo F3 Plus
F3 Plus adalah hp pintar selfie expert generasi terbaru dari Oppo. Kalau dilihat sekilas, desainnya masih sama dengan Oppo F1 series.
Bodinya masih terbuat dari metal, ramping dengan sudut-sudut melengkung.
Kalau dibanding F1s, dimensi F3 Plus ternyata lebih besar serta bobot lebih berat. Penyebabnya adalah ukuran layarnya yang juga membesar, dari yang tadinya 5.5 inci, menjadi 6 inci.
Karenanya kita harus menggunakan dua tangan untuk mengoperasikannya.
Pada bodi belakang, jika diperhatikan ada sedikit perbedaan, yakni pada garis antena. Oppo menyebutnya “Six-String” antena yang diklaim lebih jago menangkap sinyal.
Sementara pada sisi depan, seolah tidak ada perbedaan. Karena masih ada tombol home fisik, dan dua tombol kapasitif.
Tapi sebenarnya tombol ini tidak bisa disebut tombol fisik, karena tidak bisa ditekan, alias hanya bisa disentuh saja yang disertai efek getar.
Dan seperti biasa, juga disematkan sensor sidik jari ekstra cepat pada tombol ini.
Untungnya dengan bagian depan berwarna putih, border hitam pada layarnya sangat tipis, sehingga tidak mengganggu mata.
Nah dibagian bawah, kita akan menemukan grill speaker, jack audio, dan port micro USB klasik (bukan type-c), alasannya hp ini membawa teknologi pengisian baterai cepat VOOC Flash Charge.
Sementara slot SIM card hybrid ada di sisi kanan bodi.
Sekedar informasi, Anda bisa menggunakan operator Smartfren pada F3 Plus.
Software Oppo F3 Plus
Selain bahasa desain, UI yang dibawa F3 Plus juga mirip seperti F1 series. Yaitu Color OS 3.0.
Hanya saja versi Androidnya kini setingkat lebih tinggi, berbasis Marshmallow 6.0.1.
Semoga saja Oppo segera merilis Color OS yang lebih baru berbasis Nougat agar lebih fresh dan kekinian.
Sekilas, Color OS 3.0 pada F3 Plus masih menawarkan cara pengoperasian yang simpel.
UI ini tidak memiliki halaman appdrawer. Fitur berupa gesture motion juga tetap masih ada seperti yang sudah-sudah.
Ada fitur gesture screenshot, single hand operation, double tap to wake, dan sederet screen-off gesture untuk menjalankan aplikasi yang dikehendaki dengan cepat.
Selain itu ada pula opsi untuk mengganti theme dan font.
Untuk menjaga keamanan, kebersihan, dan kestabilan sistem, Oppo menyediakan aplikasi utility bernama Security.
Dengan tampilan dan fitur yang cukup simpel, serta performa responsif, UI ini menghabiskan RAM 1,2 GB saat idle.
Hardware Oppo F3 Plus
Kalau sisi desain dan UI tidak menawarkan banyak perubahan. Lain halnya dengan hardware.
Seperti yang sudah dibahas di awal, F3 Plus membawa layar lebih besar berukuran 6 inci, yang dilindungi Gorilla Glass 5.
Layar sebesar ini tentunya sangat memanjakan untuk bermain game atau streaming video.
Soal kualitas, saya merasa sangat puas. Pasalnya, panel layar yang digunakan berjenis Incell dimana visual yang disajikan terlihat colorfull, serta solid dengan karakter Doff, seolah sangat menempel dengan layar.
Bakal sangat terasa ketika menampilkan background warna putih.
Sementara resolusi layarnya sebenarnya masih full-HD, dengan 367 ppi. Tapi tersaji tajam di mata.
Untuk mendongkrak performanya, Oppo membekali F3 Plus dengan chipset Quallcomm, bukan lagi MediaTek.
Prosesor yang digunakan tergolong yang terbaru, meski ada dikelas menengah, yaitu Snapdragon 653.
Ditanamkan dengan RAM 4 GB dan storage 64 GB. Kombinasi ini di luar dugaan bisa mendapatkan skor AnTuTu 91450 poin.
Karenanya hampir semua game terkini yang ada saat ini, bisa dijalankan sangat baik. Contohnya seperti game Afterpulse yang punya grafis super wah.
Lalu, bicara soal baterai, kapasitas yang diusungnya meningkat jauh dari F1 Plus, yaitu sudah 4000 mAh.
Sebagai gambaran saya menggunaannya dari jam 7 pagi dengan baterai full, pada jam 8 malam baterainya baru benar-benar habis.
Adapun kondisi pemakaiannya yaitu dengan 1 SIM card aktif internetan dan bermain 10 match Clash Royale.
Sedangkan untuk pengisiannya bisa dilakukan dengan kilat berkat teknoogi VOOC Flash Charge.
Kamera Oppo F3 Plus
Mengusung jargon “Camera Phone”, bisa dipastikan Oppo membekali F3 Plus dengan modul kamera yang mumpuni.
Kamera utamanya hanya ada satu, beresolusi 16 megapixel, dengan sensor Sony IMX398 yang juga digunakan oleh Oppo R9s.
Yang saya suka dari kamera utamanya ini adalah aperture f/1.7, dan teknologi dual PDAF. Yang berimbas pada kemampuannya mengunci fokus objek super cepat dan handal memotret bokeh, serta low light.
Jujur saja, hasil jepretannya sangat tajam dengan akurasi warna presisi untuk ukuran hp. Apalagi saat memotret dengan cahaya berlimpah.
Tidak ketinggalan ada pula mode expert dengan pengaturan manual.
Sementara di depan ada dual modul kamera. Lensa yang besar memiliki resolusi 16 megapixel, dan normal angle 80 derajat untuk selfie.
Dan lensa yang kecil memiliki resolusi 8 megapixel dengan wide angle 180 derajat untuk group selfie.
Sama seperti kamera belakang, resolusi kamera depannya ini terasa murni, bukan interpolasi karena terlihat crispy.
Ya, selama Anda memotret cahaya mencukupi.
Jika dirasa kurang terang, ada fitur screen flash yang bisa digunakan.
Saat memotret dengan kamera depan 16 megapixel menggunakan mode beautify, ternyata ada opsi untuk memotret dengan efek blur.
Hasilnya cukup oke, tapi tidak bisa dibilang sempurna, karena efek blurnya tidak begitu rapi.
Khusus untuk memotret dengan kamera wide angle 8 megapixel saat saya coba, ternyata tidak menimbulkan distorsi berlebihan.
Efek melengkung ala GoPro mungkin bakal dijumpai, tapi tapi tidak sampai wajah jadi tidak simeris. Alias masih terlihat normal.
Nah yang mungkin jadi kendala adalah ukuran layar 6 inci tidak nyaman untuk selfie. Saya pun merasa cukup repot jika memotret dengan satu tangan.
Tapi Oppo sudah mengantisipasinya dengan menyematkan fitur touch, voice, atau gesture shoot yang sangat responsive dan membantu saat berselfie dengan satu tangan.
Sayangnya kamera depan nya yang punya wide-angle ini tidak bisa dinikmati di aplikasi pihak ketiga, seperti Instagram.
Hal ini disebabkan limitasi dari aplikasi Instagram itu sendiri. Karenanya mari berharap agar kedepannya Instagram dan aplikasi media sosial lainnya bisa kompatibel dengan kamera bawaan masing-masing hp.
Harga Oppo F3 Plus
Spesifikasi Oppo F3 Plus
GENERAL | ||
Jaringan | GSM / LTE DUAL Nano-SIM |
|
Mulai Dikenalkan | Maret 2017 | |
LAYAR | ||
Tipe | Sentuh kapasitif 16 juta warna IPS LCD | |
Dimensi | 6 inci, 1080 x 1920 pixels (~367 ppi) | |
Multitouch | Ya | |
Perlindungan | Corning Gorilla Glass 5 | |
User Interface | ColorOS 3.0 | |
BODY | ||
Ukuran / Berat |
Panjang 163.6 x lebar 80.8 x tebal 7.4 mm/ 185gram
|
|
Varian Warna | Pink, Gold | |
AUDIO | ||
Fitur |
MP3, WAV ringtones dengan vibration
|
|
Jack | 3,5 mm jack audio | |
Speakerphone | Ya | |
– Active noise cancellation dengan dedicated mic | ||
MEMORY | ||
Internal | 64 GB dengan RAM 4 GB | |
Eksternal |
microSD hingga 256GB
|
|
DATA | ||
Kecepatan | LTE-A (2CA) Cat6 download 300/ upload 50 Mbps | |
WLAN |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, hotspot, dual-band, WiFi Direct
|
|
Bluetooth | versi 4.1, A2DP, LE | |
NFC | Tidak | |
USB / Port |
microUSB versi 2.0
|
|
KAMERA | ||
Depan / Selfie | Dual 16 megapixel + 8 megapixel, aperture f/2.0, 1/3″ sensor size | |
Belakang | 16 megapixel, f/1.7, dengan fitur phase detection autofocus, OIS, dual-LED (dual tone) flash | |
Video Record |
2160p pada 30fps, 1080p pada 30fps
|
|
FITUR | ||
Sistem Operasi | Android (Marshmallow) versi 6.0 | |
CPU & chipset | Octa-core (quad 1.95 GHz Cortex-A72 & quad 1.44 GHz Cortex-A53) Snapdragon 653 | |
GPU | Adreno 510 | |
Sensor | Fingerprint, proximity, accelerometer, gyro, compass | |
Pesan | SMS, Email, Push Mail, MMS,IM | |
Browser | HTML5 | |
Radio | Tidak ada | |
GPS | Ya, dengan dukungan A-GPS | |
(tambahan) | – Pengisian baterai cepat – Penampil dokumen – Editor foto/video |
|
FITUR MEDIA | ||
Kompatibilitas Video | MP4/H.264 | |
Kompatibilitas Audio | MP3/WAV/eAAC+/FLAC | |
BATERAI | ||
Tipe & kapasitas |
Tanpa lepas Li-Ion 4000 mAh
|
|
Modus Stand-by |